Navbar sama External CSS

Home Base

Jumat, 19 Agustus 2011

Diposting oleh モリマソ di 07.45
モリマソ


Ikhwan sejati
Dandanannya selalu rapi
Aromanya serba wangi
Sampai2 baju ga pernah diganti
Maklumlah masih sendiri
Belum ada istri tuk bantu mencuci


Ikhwan sejati
Tak kuat diuji
akhirnya memberanikan diri
memberikan data diri
kepada murrobi
Sudah lebih dari 30 hari
Tak ada informasi


Oh ikhwan sejati
Kuatkan diri
Tak perlu frustasi
Tak perlu mengurung di kamar sendiri
Apalagi di kamar mandi
Boro2 bunuh diri


Ikhwan sejati
Bangkitkan nyali
Yakini bahwa banyak ukhti2
Laksana bidadari
Yang masih sendiri
Senantiasa menanti


Ikhwan sejati
Ga pernah absensi
Dalam berbagai aksi
Apalagi belajar ngaji


Ikhwan sejati
Pergi pagi
Pulangnya dini hari
Dalam rangka persiapan menjadi abi
Kalau sudah punya bayi nanti
Hihihi.......

quoted from: Rizki Priyatna

Kamis, 26 Mei 2011

Diposting oleh モリマソ di 19.30
モリマソ


Saya selalu mengatakan bahwa menikah adalah hal yang sangat kodrati. Dalam bahasa saya, menikah tidak dapat dimatematiskan. Jika suatu saat ada orang yang mengatakan, ?secara materi saya belum siap,? saya akan selalu mengejar dengan pertanyaan yang lain, ?berapa standar kelayakan materi seseorang untuk menikah??

Tak ada. Sebenarnya tak ada. Jika kesiapan menikah diukur dengan materi, maka betapa ruginya orang-orang yang papa. Begitu juga dengan kesiapan-kesiapan lain yang bisa diteorikan seperti kesiapan emosi, intelektual, wawasan dan sebagainya. Selalu tak bisa dimatematiskan. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa menikah adalah sesuatu yang sangat kodrati.

Bukan dalam arti saya menyalahkan teori-teori kesiapan menikah yang telah dibahas dan dirumuskan oleh para ustadz. Tentu saja semua itu perlu sebagai wacana memasuki sebuah dunia ajaib bernama keluarga itu.

Sebagai contoh saja, banyak pemuda berpenghasilan tinggi, namun belum juga merasa siap untuk menikah. Belum cukup, lah… itu alasan yang paling mudah dijumpai. Dengan gaji sekarang saja saya hanya bisa hidup pas-pasan. Bagaimana kalau ada anak dan istri? Oya, saya juga belum punya rumah….

Saudaraku, kalau kau menunggu gajimu cukup, maka kau tak akan pernah menikah. Bisa jadi besok Allah menghendaki gajimu naik tiga kali lipat. Tapi percayalah, pada saat yang bersamaan, tingkat kebutuhanmu juga akan naik… bahkan lebih tiga kali lipat. Saat seseorang tak memiliki banyak uang, ia tak berpikir pakaian berharga tertentu, televisi, laptop… atau mungkin hp merk mutakhir. Saat tak memiliki banyak uang, makan mungkin cukup dengan menu sederhana yang mudah ditemui di warung-warung pinggir jalan. Tapi bisakah demikian saat Anda memiliki uang? Tidak akan. Selalu saja ada keinginan yang bertambah, lajunya lebih kencang dari pertambahan kemampuan materi. Artinya, manusia tidak akan ada yang tercukupi materinya.

Menikah adalah sebuah elemen kodrati sebagaimana rezeki dan juga ajal. Tak akan salah dan terlambat sampai kepada setiap orang. Tak akan bisa dimajukan ataupun ditahan. Selalu tepat sesuai dengan apa yang telah tersurat pada awal penciptaan anak Adam.

Menikah adalah salah satu cara membuka pintu rezeki, itu yang pernah saya baca di sebuah buku. Ada pula sabda Rasulullah, ?Menikahlah maka kau akan menjadi kaya.? Mungkin secara logika akan sangat sulit dibuktikan statemen-statemen tersebut. Taruhlah, pertanyaan paling rewel dari makhluk bernama manusia, ?Bagaimana mungkin saya akan menjadi kaya sedangkan saya harus menanggung biaya hidup istri dan anak? Dalam beberapa hal yang berkaitan dengan interaksi sosial juga tidak bisa lagi saya sikapi dengan simpel. Contoh saja, kalau ada tetangga atau teman yang hajatan, menikah dan sebagainya, saya tentu saja tidak bisa lagi menutup mata dan menyikapinya dengan konsep-konsep idealis. Saya harus kompromi dengan tradisi; hadir, nyumbang… yang ini berarti menambah besar pos pengeluaran. Semua itu tak perlu menjadi beban saya pada saat saya belum berkeluarga.?

Saat saya dihadapkan pertanyaan ?menikah? pertama kali dalam hidup saya, saya sempat maju mundur dan gamang dengan wacana-wacana semacam ini. Lama sekali saya menemukan keyakinan -?belum jawaban, apalagi bukti?- bahwa seorang saya hanyalah menjadi perantara Allah memberi rezeki kepada makhluk-Nya yang ditakdirkan menjadi istri atau anak-anak saya.

Harusnya memang demikian. Itulah keajaiban yang kesekian dari sebuah pernikahan. Saya sendiri menikah pada tahun 1999, saat umur saya dua puluh tahun. Saat itu saya bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan bakery tradisional. Tentu saja, saya sudah menulis saat itu kendati interval pemuatan di majalah sangat longgar. Kadang-kadang sebulan muncul satu tulisan, itu pun kadang dua bulan baru honornya dikirim.

Dengarkan…! Dengarkan baik-baik bagian cerita saya ini.

Sebulan setelah saya menikah, tiga cerpen saya sekaligus dimuat di tiga media yang berbeda. Beberapa bulan berikutnya hampir selalu demikian, cerpen-cerpen saya semakin sering menghiasi media massa. Interval pemuatan cerpen tersebut semakin merapat. Saat anak saya lahir, pada pekan yang sama, ada pemberitahuan dari sebuah majalah remaja bahwa mulai bulan tersebut, naskah fiksi saya dimuat secara berseri. Padahal, media tersebut terbit dua kali dalam sebulan. Ini berarti, dalam sebulan sudah jelas ada dua cerpen yang terbit dan itu berarti dua kali saya menerima honor. Ini baru serialnya. Belum dengan cerpen-cerpen yang juga secara rutin saya kirim di luar serial.

Tunggu… semua itu belum berhenti. Saat anak saya semakin besar dan semakin banyak pernak-pernik yang harus saya penuhi untuknya, lagi-lagi ada keajaiban itu. Satu per satu buku saya diterbitkan. Royalti pun mulai saya terima dalam jumlah yang… hoh-hah…! Subhanallah…!

Entah, keajaiban apa lagi yang akan saya temui kemudian. Yang jelas, saat ini saya harus tetap berusaha meyakinkan diri saya sendiri bahwa saya hanyalah perantara rezeki bagi anak dan istri saya… juga ?mungkin ?orang lain. Dengan begitu, mudah-mudahan saya bisa melepaskan hak-hak tersebut yang melekat pada uang gaji ataupun royalti yang saya terima.

Ya Allah… mampukan saya.

Aamiin..... :)

inspired by : SCSK

Rabu, 25 Mei 2011

Diposting oleh モリマソ di 17.21
モリマソ


Selasa, 24 Mei 2011

Diposting oleh モリマソ di 19.48
モリマソ


Diposting oleh モリマソ di 19.32
モリマソ


Setiap orang pasti pernah mengalami sebuah kegagalan dalam hidupnya.. entah kegagalan dalam hubungan, kegagalan dalam usaha, kegagalan dalam studi, atau berbagai macam kegagalan yang ada didunia ini…..

Karena Alloh maha mengetahui yang terbaik bagi hambanya… ketika Alloh mentakdirkan sebuah kegagalan bagi hambanya pasti ada sebuah alasan disana. Selalu ada hikmah indah dari setiap kegagalan karena Alloh menciptakan segala sesuatunya tidak pernah sia-sia. Tinggal bagaimana kita menyingkapi arti dari sebuah kegagalan yang kita hadapi.

Namun apakah semua kegagalan itu buruk? Tentu tidak!!, saya senang sekali menikmati kegagalan..! Dari sebuah kegagalan kita bisa belajar. Dari kegagalan kita bisa mencari hikmah positifnya. Dari kegagalan kita bisa memperbaiki segala kekurangan kita. Dari kegagalan kita bisa menjadi lebih baik. Dan jika dimaknai secara positif, kegagalan itu ternyata sangat indah.

Seringnya kegagalan itu menghampiri kita maka akan ada kesuksesan didepan mata yang akan diraih, bener juga pepatah tersebut kalau tidak merasakan gagal bisa jadi hidup akan menonton saja dan tidak ada variasi menarik karena hidup selalu diwarnai dengan berbagai macam peristiwa dari yang kita inginkan sampai yang kita tidak menginginkannya karena itulah kehidupan yang diberikan oleh yang maha kuasa terhadap hambaNYa.

Kegagalan itu indah. Kegagalan itu tantangan yang mesti ditaklukkan, bukan sekadar ditangisi. Tanpa kegagalan dan kesalahan kita tidak tahu bagaimana caranya menjadi orang benar dan berhasil. Selain itu jika kita juga tidak pernah belajar untuk lebih dalam suatu hal. Banyak yang bisa kita lakukan setelah kegagalan. Mata kita jadi terbuka akan berbagai hal. Kita jadi lebih sungguh-sungguh. Kita jadi tidak mudah lengah, kita semakin bisa menghargai sebuah keberhasilan dan sederet pengalaman yang kita dapatkan.

Ketika sebuah kegagalan menghampiri berusaha harus segera anda benahi, yaitu cara berpikir anda tentang kegagalan. Anda jangan segera menenggelamkan diri dalam keputusasaan, sementara peluang untuk bangkit masih terbentang luas di depan anda! Ingatlah, kegagalan bukan saja milik anda, tapi setiap orang.

Karena kegagalan hari ini bukanlah berarti sebuah kegagalan selamanya… tapi memang kegagalan itu terasa pahit tapi nikmatnya sebuah rasa manis akan tebih terasa ketika kita pernah merasakan pahit. Ada sebuah proses disana ketika ingin bangkit dari sebuah kegagalan.. n pastinya butuh waktu untuk menyembuhkan luka dari sebuah kegagalan itu.ada sebuah persiapan yang lebih baik sebelum melangkah lagi memulai kembali apa yg telah gagal.

Kadangkala semakin kita bersyukur atas nikmat yang diberikan maka semakin banyak ujian yang akan datang kepada kita karena ALLAH SWT akan selalu menguji iman seorang HambaNya tanpa melebihi kesabaran yang kita punya, semakin kita sanggup menghadapinya maka semakin banyak terpaan yang datang, bagaimanapun itu keadaanya harus lah kita terima dengan lapang dada dan ikhlas.

Hidupkan hati dengan memperbanyak ilmu, memperbanyak ibadah, dan zikir. Ladang untuk berkarya teramat luas, hiduplah dengan menjaga kebersihan hati, insya Allah hidup ini menjadi lebih indah dan penuh makna

Nikmatilah kegagalan yang menghampirimu seperti sebuah pegas,, semakin kita ditekan semakin keras pula usaha kita untuk membuktikan diri bahwa kita mampu dan bisa.....dan jangan lupa mulai walaupun hanya sedikit dan sebaris untuk menulis.....


Berusahalah dengan keras. Jangan lupa untuk bercita-cita dan bermimpi, lukislah harapanmu disetiap detak jantungmu, alirkan semangatmu disetiap tetes darahmu, gantungkan mimpimu setinggi mungkin. Takut kecewa? Takut mimpimu tak terwujud? Ehm. . .kenapa harus kecewa? Bermimpi itu gratis, bercita-cita itu tak ada yang melarang. Tapi bagaimana jika gagal? Jawabannya gampang, gagal yo cari jalan lain tuk berhasil. Why not?

Selain usaha yang nampak, usaha yang tak Nampak secara kasat mata yakni doa juga perlu karena doa memiliki kekuatan yang luar biasa bahkan bisa mengalirkan keyakinan yang bisa membawa kita pada tujuan yang kita impikan. Kekuatan spiritual sangat besar loh. Keep low profile ya!!! N selalu belajar pada sebuah universitas kehidupan. Jangan takut untuk mengakui kehebatan orang lain, belajarlah dari keberhasilannya, berhenti menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan diri sendiri karena itu hanya buang-buang waktu, berpikir positif kawan, maka hal yang positif juga akan terjadi padamu.


Ketika anda gagal, Maka, jangan berkecil hati, janganlah merasa rendah diri, apalagi merasa rugi. Jadikan ungkapan terindah firman Allah, Innallaha ma’ashshabirin, “sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar,” menjadi tongkat penyemangat yang akan memberikan kekuatan anda untuk berdiri dan bangkit lagi meniti usaha serta memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan yang ada.

Sekali lagi, nikmatilah kegagalan dan belajarlah darinya, sebagaimana anda menikmati kesuksesan dan belajar terus untuk mengembangkan sayap kesuksesan anda.


Kegagalan akan dirasa indah, jika kita melewatinya dengan keyakinan bahwa akan muncul sebuah kesuksesan setelahnya.
Kegagalan itu indah, asalkan kita menganggapnya sebagai tahap ujian yang akan melejitkan potensi dan keterampilan kita dalam menghadapi serta mengelola masalah dengan baik. Kegagalan akan ikut mendewasakan cara pandang, sikap, bahkan cita-cita kita dalam mengarungi gelombang hidup yang tak selamanya tenang dan mulus.

Nah, sudahkah anda menghasilkan suatu yang berharga untuk memperindah sejarah hidup anda ketika gagal?

Jadikanlah kegagalan sebagai saat yang indah, ya setidaknya hal itulah yang membuat kita dapat berpikir dewasa.



** Senandung Kasih **

๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑۩๑
inspired by: Rizki Priyatna

Minggu, 22 Mei 2011

Diposting oleh モリマソ di 19.14
モリマソ


Hiragana (平仮名, ひらがな or ヒラガナ?) is a Japanese syllabary, one basic component of the Japanese writing system, along with katakana, kanji, and the Latin alphabet (rōmaji). Hiragana and katakana are both kana systems, in which each character represents one mora. Each kana is either a vowel such as "a" (あ); a consonant followed by a vowel such as "ka" (か); or "n" (ん), a nasal sonorant which, depending on the context, sounds either like English m, n, or ng ([ŋ]), or like the nasal vowels of French.

Hiragana is used to write native words for which there are no kanji, including particles such as から kara "from", and suffixes such as さん ~san "Mr., Mrs., Miss, Ms." Likewise, hiragana is used in words for which the kanji form is obscure, not known to the writer or readers, or too formal for the writing purpose. Verb and adjective inflections, as, for example, be-ma-shi-ta (べました) in tabemashita (食べました?, "ate"), are written in hiragana, often following a verb or adjective root (here, "食") that is written in kanji. Hiragana is also used to give the pronunciation of kanji in a reading aid called furigana. The article Japanese writing system discusses in detail how the various systems of writing are used.

There are two main systems of ordering hiragana, the old-fashioned iroha ordering, and the more prevalent gojūon ordering.

ひらがな

あ あたま い いぬ う うた え えき お おもちゃ
か からだ き きもの く くつ け けしごむ こ こども
さ さる し しか す すし せ せっけん そ そら
た たね ち ちかてつ つ つき て てぶくろ と ともだち
な なつ に にんじん ぬ ぬま ね ねこ の のうじょう
は はさみ ひ ひつじ ふ ふね へ へいわ ほ ほくろ
ま まくら み みみ む むら め めがね も もり
や やま ゆ ゆき よ よる
ら らくだ り りんご る ひる れ れいぞうこ ろ ろうそく
わ わら を
ん ほん

Selasa, 17 Mei 2011

Diposting oleh モリマソ di 09.08
モリマソ


Kamis, 05 Mei 2011

Diposting oleh モリマソ di 08.09
モリマソ


Maafkanlah segala kekuranganku .

Engkau Maha tidak memerlukan dari menyiksaku.



Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku

tidak merugikan-Mu.

begitu pula semua ketaatanku

tidak menguntungkan-Mu”

“Wahai Tuhan, pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!”



Ya Allah, Walaupun aku begitu jauh

dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu,

Hamba Mohon…

kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu…

Kokohkan Jiwa dan hati-ku

untuk menggapai Ridha-Mu,

Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti…



YA ALLAH Yang Maha Mulia,

muliakanlah kami dengan ketakwaan…

Ya Rabb…Aku bersimpuh dihadapan-Mu

Aku memohon dengan kemulian-Mu atas kehinaanku

agar engkau mengasihiku



Aku memohon dengan kekuatan-Mu atas kelemahanku

Ketidakbutuhan-Mu atas ku dan Kebutuhanku atas-Mu

Inilah wajah yang pembohong dan pendosa dihadapan zat-Mu

Hamba-MU selainku banyak,

sedang aku tidak memiliki Tuhan selain-Mu

Tak ada tempat kembali

Tak ada yang bisa menyelamatkan ku

Selain penyelamatan dari MU



Aku memohon dengan permohonan orang miskin

Aku berzikir kepada-Mu dengan zikir orang yang rendah hati dan Hina

Aku memohon kepada-Mu

dengan permohonan orang yang takut dan sakit

Sebuah permintaan dari orang yang dirinya merendahkan diri pada-Mu



Saat ini aku mengadu pada-Mu

Merintih di haribaan-Mu

Untuk hatiku yang kelam…

Untuk Jiwaku yang sakit…

Untuk dosa-dosaku dimasa lalu,

sekarang dan yang akan datang



Ya Rabb…Ampuni dosa-dosaku

Bersihkan hati ini…. Sucikan jiwa ini…

Tentramkan batin ini…

Singkapkan tabir antara Engkau dan Aku ..

Ya Allah…Aku takut…. Aku Gamang …

tentang masa depanku…

Aku tidak kuat azab-Mu

Bila kelak hari perhitungan itu datang



Saat Engkau menegakkan keadilan-MU

Bagaimana aku menghadap-MU?



Bahu ini tidak akan sanggup memikul dosa-dosa

Akibat kezalimanku



Yaa Rabb…

Andai waktu masih ada



Di sisa usia ini ….Aku bertobat pada-Mu

Agar ringan kaki melangkah Menghadap-Mu



Aku ingin Engkau tersenyum Menyambutku…

Merangkulku dengan kasih-Mu …

Membelaiku dengan Cinta-Mu

Merindukanku seperti saat ini aku Merindukan-Mu

Senyuman dari Sang Maha Pengasih…

Ya Rabb Hamba kembali….

Hamba kembali ke jalan-Mu



YA ALLAH… Tuhanku, sungguh dosa-dosaku hari ini

dan hari yang telah lalu berlimpah.

Hamba tidak kuasa menghitung

dan menjumlahkannya



Hamba tidaklah kuat untuk menerima azab neraka

Juga tidak mampu bersabar

dan tidak pula tabah atasnya.

Maka lihatlah wahai TUHANKU pada kelemahan hamba dan kehinaan hamba

Jangan biarkan hamba merasakan panasnya neraka pada esok hari (kiamat)



“Ya Tuhanku , tak layak bagiku

menghuni surga Firdaus-Mu,

namun aku tak kuat bila menempati neraka Jahim.



Maafkanlah semua kesalahanku

dan ampunilah semua dosaku

karena hanya Engkaulah yang mengampuni dosa-dosa yang besar dan yang kecil.

Ya Allah Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku

maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan......

inspired by : SCSK
Diposting oleh モリマソ di 05.49
モリマソ


1. Develops higher level thinking skills
2. Promotes student-faculty interaction and familiarity
3. Increases student retention
4. Builds self esteem in students
5. Enhances student satisfaction with the learning experience
6. Promotes a positive attitude toward the subject matter
7. Develops oral communication skills
8. Develops social interaction skills
9. Promotes positive race relations
10. Creates an environment of active, involved, exploratory learning
11. Uses a team approach to problem solving while maintaining individual accountability
12. Encourages diversity understanding
13. Encourages student responsibility for learning
14. Involves students in developing curriculum and class procedures
15. Students explore alternate problem solutions in a safe environment
16. Stimulates critical thinking and helps students clarify ideas through discussion and debate
17. Enhances self management skills
18. Fits in well with the constructivist approach
19. Establishs an atmosphere of cooperation and helping schoolwide
20. Students develop responsibility for each other
21. Builds more positive heterogeneous relationships
22. Encourages alternate student assessment techniques
23. Fosters and develops interpersonal relationships
24. Modelling problem solving techniques by students' peers
25. Students are taught how to criticize ideas, not people
26. Sets high expectations for students and teachers
27. Promotes higher achievement and class attendance .
28. Students stay on task more and are less disruptive
29. Greater ability of students to view situations from others' perspectives (development of empathy)
30. Creates a stronger social support system
31. Creates a more positive attitude toward teachers, principals and other school personnel by students and creates a more positive attitude by teachers toward their students
32. Addresses learning style differences among students
33. Promotes innovation in teaching and classroom techniques
34. Classroom anxiety is significantly reduced
35. Test anxiety is significantly reduced
36. Classroom resembles real life social and employment situations
37. Students practice modeling societal and work related roles
38. CL is synergystic with writing across the curriculum
39. CL activities can be used to personalize large lecture classes
40. Skill building and practice can be enhanced and made less tedious through CL activities in and out of class.
41. CL activities promote social and academic relationships well beyond the classroom and individual course
42. CL processes create environments where students can practice building leadership skills.
43. CL increases leadership skills of female students
44. In colleges where students commute to school and do not remain on campus to participate in campus life activities, CL creates a community environment within the classroom.

Selasa, 03 Mei 2011

Diposting oleh モリマソ di 18.54
モリマソ


Malam ini ku mencoba menulis surat kepada ayah dan ibu. Surat yang kutulis atas rasa hormat dan baktiku kepada kalian. kurangkai kata demi kata atas nama seorang anak yang mencintai Ayah dan ibu, srta atas nama kasih sayang tak bersyarat yang telah ayah dan ibu berikan kepadaku. biarlah surat ini menjadi awalan bagik...u untuk mengungkapkan niatan yang telah lama tersimpan.

Teruntuk ayah dan ibuku tercinta,

Allah telah menganugerahkan cinta dan kasih sayang yang tak terhinga melalui diri Ayah dan Ibu, Selama ini hidupku terasa indah atas hadirnya kalian dala kehidupanku. sunguh banyak sekali warna penuh cinta yang terlukis dalam hari-hariku bersama ayah dan ibu. hari demi hari telah berlalutak akan ada yang sanggup kulakukan untuk membalas jasa dan pengorbanan kalian berdua. hanya sikap dan baktku dan doa yang bisa kulantunkan agar ALlah mebalas segla yang telah dberikan Ayah dan ibu kepadaku dengan balasan yang jauh lebih indah.

Ayah dan ibu tercinta kini ALlah telah menganugerhkan kepadaku erasaan cinta kepada seseorang yang kini telah hadir mengisi hari-hariku. Andai ayah dan Ibu tahu, perasaan ini sama seperti rasa cinta Fatimah kepada Ali, cinta Zulaikha kepada Yusuf, Aisha kepada Fahri, dan perasaan cinta ibu kepada ayah.

Allah tlelah menganugerahiku seseorng yang mngkin adalah jawaban dari Ayah dan ibu ketika AYah dan ibu berdoa agar aku bisa mndapatkan seseorang yang baik, maka dia adalah seseorang yang sangat baik.Dia mncintai dan menyayangiku dengan tulus. Dia mengerti dan menerimaku apa adanya yang tercermin seperti tulusnya kesabaran Ayah kepada ibu. hingga perlahan ALlah telah merajut tali kasih sayang diantara kami utuk saling mncintai.

Dari beebrapa sifat yang melekat padanya mungkin ada keseriusan yng muncul dalam benak Ayah dan Ibu nanti kurang cocok dengan dirinya, atau mungkin juga ayah dan ibu telah memiliki kriteria tersendiri tetntang seperti apa seseorang yang akan mnjadi pendampingku nanti.

Sungguh ayah dan ibu tak perlukhawatir, karena dia adalah sosok ynag baik, kesholehan terpancar dengan ebgitu indah dari dalam dirinya.
Wahai ayah dan ibu tercinta jika harta yang diharapkan maka tidak akan jaminan bahwa tiada harta berlimpah yang dapat dia ersembahkn ketika ijab qabul. jika keturunan mulia yang diharapkan, diapun berkata bahwa diaadalah seseorang yang biasa yang berasal dari keluarga yng biasa pula.

Namun adakah ibu dan ayah melihat bahwa ketaqwaan yang dimilikinya adalah lebih dari segalanya . Ingatlah ketika Ali bin Abi Thalib ditanya oleh seorang sahabat," sesungguhnya aku mempunyai seorang ank perempuan, dengan siapakh sepatutnya aku menikahi dia???"" Lalu Ali r.a pun menjawab, " Nkhlah dia dengan laki-laki bertaqwakepada ALlah , sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya. "
Ayah dan ibu seperti itulah yang telah diajarkan kepada kita. ketika dia memiliki pemahaman agama yang bagus, tentu dia tidak akan berbuat dzalim kepada keluarganya, ketika sedng marah, dia tidak mendiamkan diriku tanpa sebab,,dia pun tidak akan mnjadi itnah bagi istri dan keluarganya dengan membawa sesuatu yang munkar kedalam rumah, namun dia akan berbuat seperti apa yang disabdakan Rasulullah SAW., sebaik-baik kalian adalah yng terbaik bagi keluarganya, dan aku adalah sebaik-baik kalian terhadap keluargaku." ( H.R. Ibnu majah ). mndengar tentang hal ini , menambah keyakinanku bahwa dia dapat membuatku bahagia dengan ketaqwaan yang dimilikinya.

Ayah dan ibu tercinta , sungguh kami saling mencintai karena ALlah , semoga hanya karena Allah cinta kami bukan berdasarkan harta maupun kedudukan. karena dengan harta yang berlimpah dan kedudukan yang tinggi , kami akan terjatuh kedalam jurang kenistaan. cinta kami pun bukan berdasarkan keelokan paras dan keindahan duniawi. karena emua itu akan memrosokkan kami ketika dibuai oleh banyaknya pujian..
Ayah dan ibu tercinta mungkin niatan ini terlihat terburu-buru. namun sungguh semua ini telah menumbuhkan kesngguhan dalam hati. kami tidak terburu-buru, kami hanyamenyegerakan agar hubungan kami berjalan tidak terlalu jauh . kami takut jika hubungan kami berjalan terus seperti ini dalamwaktu yang lama, kami akan hanyut dalam perasan. kami takut dalam hubungan kami nanti justru mengantarkan kami kedalam lembah kemaksiatan. sungguh, kami takut akan dosa-dosa yang akan kami dapat jika itu terjadi.

Karena itulah, ayah, ibu, izinkanlah kami mengokohkan hubungan kami dalam ikatan yang suci dan halal, agar perasaan kami dapat terus tumbuh dan hidup dibawah ridha dan lindungan-Nya.

Ayah dan ibu tercinta , jika ALlah mengizinkan dengan waktu yang Dia berikan, izinkanlah aku menikah dengannya. seseorang yang sungguh-sungguh kucintai, seseorang yang telah memenjarakan hati dan perasaanku Allah telah merajutkan benang kasih diantara kami berdua.

Ayah dan ibu tercinta, aku mohon izinkanlah aku untuk meraih kebahagiaan itu. Sebuah kebahagiaan yang telah didapat ayah dan ibu melalui pernikahan yang suci. izinkan aku untuk merasakan kebahagiaan bersamanya dalam ikatan yang halal dan diridhai-Nya. izinkan aku untuk hidup bersamanya dan mengisi hari-hari bersama seperti yang telah dilalui oleh Ayah dan Ibu. Izinkan aku untuk merasakan kebahagiaan yang bercampur kecemasan ketika menanti buah hati kami seperti yang dirasakan Ayah dan Ibu ketikamenantikan aku dulu.

Ayah dan ibu tercinta, mafkanlah aku meungkin selama ini aku belumlah menjadi anak yang baik untuk ayah dan ibu. Masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan yang selama ini telah kulakukan kepada ayah dan ibu. masih ada banyak harapan dan mimpi ayah dan ibu yang belum mampu kuwujudkan . Namun, ayah dan ibu tak perlu khawatir, pernikahan ini tak berarti aku melupakan mimpi dan harapan ayah dan ibu terhadapku.
Meskipun telah menikah nanti, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk tetap mewujudkan mimpi dan harapan Ayah dan ibu,aku akan terus berbakti kepadaayah dan ibu, akupunakan membimbingnya agar turut membahagiakan orng tua kelak. kami pun akan mndidik anak-anak kami agar mereka juga berbakti kepada ayah dan ibu kami akanmenenamkan kepada mereka bahwa ayah dan ibu adalah orng tua yang sangat berjasa dalam kebahagiaan keluarga kami. karena dengan izin dan ridha mereka. kami bisa mantap dalam melangkah, dengan lantunan doa ayah dan ibu kami akhirnya dapat mendapatkan kebahagiaan yang ingin kami capai...

Source : SCSK

Sabtu, 30 April 2011

Diposting oleh モリマソ di 19.08
モリマソ


1. jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka anda akan bahagia.

2. jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka anda akan semakin kaya

3. jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka anda akan termotivasi.

4. jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli, tapi pedulilah dengan orang lain, maka anda akan dipedulikan.

5. jangan menunggu orang memahami anda baru anda memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan anda.

6. jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisan anda.

7. jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggu anda.

8. jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai.

9. jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah, bukan hanya uang yang datang, tapi juga rezeki yang lainnya.

10. jangan dulu menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka anda akan menjadi contoh yang diikuti.

11. jangan menunggu suskes baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka akan bertambahlah kesuksesan anda.

12. jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah..!! anda pasti bisa..!!!

SELAMAT MENCOBA... :)

Jumat, 29 April 2011

Diposting oleh モリマソ di 05.32
Kegelapan kian menelan malam, menyembunyikan temaram bulan di balik awan. Sesekali, angin menjeritkan penderitaan alam yang disebabkan oleh kezaliman zaman, menyeruak jubah keheningian.

Saat itu, Randa tengah melayarkan ingatan nya menuju samudera masa silam. Dimana angin selalu dirasa lembut tertiup melewati kedua mata nya. Dan tarian buih - buih merupakan kekuatan dalam pengarungan.

Namun sayap zaman terus mengepak menjauh. Tidak ada lagi tiupan angin, atau pun tarian buih. Nafas lautan terlalu gaib untuk dapat menjamah mata. Tarian buih terlalu lembut untuk membangkitkan jiwa yang lelah.

Samudera masa silam hanyut oleh kepakan sang zaman. Mengubur impian kecil yang pernah bergelayutan dalam angan Randa. Sekarang, impian itu menjelma sebagai dewa pengutuk masa silam.

Impian hanyalah mimpi. Impian adalah citra yang tercipta saat berada jauh dari kemegahan dunia. Impian adalah kesucian angan tanpa paksaan. Dan biarlah impian tetap menjadi suci dalam mimpi

a special gift from : ヒらムイマエム アいイエサ
Diposting oleh モリマソ di 04.48
And a youth said, Speak to us of Friendship.

And he answered, saying:



Your friend is your needs answered.

He is your field which you sow with love

and reap with thanksgiving.

And he is your board and your fireside.

For you come to him with your hunger,

And you seek him for peace.



When your friend speaks his mind you fear

the "nay" in your own mind,

nor do you withhold the "ay."

And when he is silent your heart ceases

not to listen to his heart;

For without words, in friendship, all thoughts, all desires,

all expectations are born and shared,

with joy that is unacclaimed.

When you part from your friend, you grieve not;

For that which you love most in him

may be clearer in his absence,

as the mountain to the climber

is clearer from the plain.



And let there be no purpose in friendship

save the deepening of the spirit.

For love that seeks aught but the disclosure

of its own mystery is not love but a net cast forth;

and only the unprofitable is caught.



And let your best be for your friend.

If he must know the ebb the of your tide

Let him know its flood also, for what is your friend

that you should seek him with hours to kill?

Seek him always with hours to live.

For it is his to fill your need, but not your emptiness.

And in the sweetness of friendship

let there be laughter, an sharing of pleasures.

For in the dew of little things

the heart finds its morning and is refreshed.

Kamis, 28 April 2011

Diposting oleh モリマソ di 19.13
Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah.

Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya.

Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.



Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta.

Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta.

Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.

Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!

Maka gadis cilik itu bangkit.

Gagah ia berjalan menuju Ka’bah.

Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam.

Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta.



Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan.

Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi.

Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah.

Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.



”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.

Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr.

Kedudukan di sisi Nabi?

Abu Bakr lebih utama,

mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali,

namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi.

Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah

sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah.

Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab..

Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.

Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud..

Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali?

Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah.

’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.



”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.

”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”



Cinta tak pernah meminta untuk menanti.

Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan.

Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.



Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.

Lamaran Abu Bakr ditolak.

Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.

Ah, ujian itu rupanya belum berakhir.

Setelah Abu Bakr mundur,

datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa,

seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka,

seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut.

’Umar ibn Al Khaththab.

Ya, Al Faruq,

sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.

’Umar memang masuk Islam belakangan,

sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr.

Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya?

Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman?

Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin?

Dan lebih dari itu,

’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata,

”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”

Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah.



Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya.

’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam.

Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam.

Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir.

Menanti dan bersembunyi.

’Umar telah berangkat sebelumnya.

Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah.

”Wahai Quraisy”, katanya.

”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah.

Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”

’Umar adalah lelaki pemberani.

’Ali, sekali lagi sadar.

Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah.

Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak.

’Umar jauh lebih layak.

Dan ’Ali ridha.



Cinta tak pernah meminta untuk menanti.

Ia mengambil kesempatan.

Itulah keberanian.

Atau mempersilakan.

Yang ini pengorbanan.



Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak.

Lamaran ’Umar juga ditolak.

Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi?

Yang seperti ’Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah?

Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah?

Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.

Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka.

Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka?

Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu?

Atau Sa’d ibn ’Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?



”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan.

”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”

”Aku?”, tanyanya tak yakin.

”Ya. Engkau wahai saudaraku!”

”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”

”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”



’Ali pun menghadap Sang Nabi.

Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah.

Ya, menikahi.

Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya.

Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya.

Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap?

Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap?

Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.

”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan.

Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya.

Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya.

Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.



Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!”

Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.

Dan ia pun bingung.

Apa maksudnya?

Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan.

Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab.

Mungkin tidak sekarang.

Tapi ia siap ditolak.

Itu resiko.

Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab.

Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan.

Ah, itu menyakitkan.



”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”

”Entahlah..”

”Apa maksudmu?”

”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”

”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,

”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua!

Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”



Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.

Dengan menggadaikan baju besinya.

Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya.

Itu hutang.



Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah.

Dengan keberanian untuk menikah.

Sekarang.

Bukan janji-janji dan nanti-nanti.

’Ali adalah gentleman sejati.

Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel,

“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”



Inilah jalan cinta para pejuang.

Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab.

Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti.

Seperti ’Ali.

Ia mempersilakan.

Atau mengambil kesempatan.

Yang pertama adalah pengorbanan.

Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi,

dalam suatu riwayat dikisahkan

bahwa suatu hari (setelah mereka menikah)

Fathimah berkata kepada ‘Ali,

“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”

‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu”

Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

Kisah ini disampaikan disini,

bukan untuk membuat kita menjadi mendayu-dayu atau romantis-romantis-an

Kisah ini disampaikan

agar kita bisa belajar lebih jauh dari ‘Ali dan Fathimah

bahwa ternyata keduanya telah memiliki perasaan yang sama semenjak mereka belum menikah tetapi

dengan rapat keduanya menjaga perasaan itu

Perasaan yang insyaAllah akan indah ketika waktunya tiba.

source : SCSK

Selasa, 26 April 2011

Diposting oleh モリマソ di 22.48
* Tahu ilmu/pengetahuan tentang stress
* Temukan penyebab stress khas kita
* Hadapilah masalah dengan sikap positif
* Selesaikan konflik
* Janganlah terlalu mudah cemas
* Janganlah bersikap perfeksionis
* Tetapkanlah keinginan yang dapat dicapai
* Jaga agar jangan membuat diri terlalu sibuk
* Kurangi beban karena peran
* Janganlah menyanggupi terlalu banyak
* Janganlah menerima kesanggupan yang tidak mampu kita penuhi
* Sediakanlah waktu yang cukup
* Kelolalah waktu
* Rapikanlah hidup kita
* Lepaskanlah diri kita dari stress batin
* Temukan cara mengungkapkan rasa amarah yang tertahan
* Berolahragalah secara teratur
* Ambilah sikap tubuh yang baik
* Beristirahatlah yang cukup
* Kendorkanlah diri kita
* Tegang dan kendorkan otot
* Untuk tenang sesaat
* Berdoalah secara rutin ambilah waktu
* Bermainlah
* Tertawalah pada diri sendiri
* Menangislah
* Bacalah buku yang baik
* Lakukanlah kreativitas dan hobi
* Nikmatilah keindahan alam
* Carilah dukungan
* Jalinlah persahabatan
* Ceritakanlah rahasia kita kepada orang lain
* Carilah bantuan
* Menyatulah dengan masyarakat
* Beramal dan membantu orang lain
* Terimalah kenyataan

Senin, 25 April 2011

Diposting oleh モリマソ di 06.39
* TIPS MENANGANI GROGI
- Pahami bahwa perasaan grogi adalah energi positif
- Bersikaplah nothing to lose
- Tenangkan diri Anda
- Kerahkan energi Anda
- Berbicaralah dengan keras dan lantang
- Diam
- Lontarkan humor yang wajar

* MENUJU PRESENTASI SUKSES
- Perhatikan ucapan suara yang keluar
- Pastikan, Anda bisa melihat ke segala arah
- Hindarkan perilaku yang teatrikal
- Jadilah diri sendiri
- Tentukan sasaran yang jelas
- Latihan terlebih dahulu
- Jika menggunakan teks usahakan konsisten
- Jangan terlalu banyak menimbun informasi
- Datanglah lebih awal
- Bagikan bahan presentasi setelah usai
- Tentukan tema presentasi
- Jangan mengambil presentasi terlalu lama

* TEKNIK MENGUASAI AUDIEN

> MENARIK
- Membuat substansi yang dipresentasikan menarik bagi audien
- Mengemas materi dalam bentuk presentasi yang menarik
- Dibuat dalam bentuk powerpoint atau berbagai bentuk grafik
- Materi yang disajikan harus merasa dibutuhkan oleh audien

> MENGUASAI
- Presenter harus menguasai materi yang disajikan
- Jangan mempresentasikan hasil kerja orang lain
- Menyajikan hasil karya orang lain sebaiknya dipelajari dulu sebelum tampil dihadapan audien

> ORIGINAL
- Substansi yang disampaikan hendaknya original
- Hasil rekayasa atau terjemahan dapat membuat bingung (karena mungkin ada audien yang sudah pernah mempelajari hal tersebut dari sumber aslinya)

> JUJUR
- Presenter hendaknya jujur menghadapi audien
- Tidak berpura-pura (topeng) dalam penguasaan materi
- Materi baru baiknya disampaikan kepada audien yang berusaha menguji penguasaan materi presenter.


SEMOGA BERMANFAAT....

Jumat, 22 April 2011

Diposting oleh モリマソ di 17.31



GURU WAJIB

Guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan dan ketidakhadirannya membuat orang-orang merasa kehilangan

Karakteristik :

Bekerja dengan tulus, administrasi lengkap, kemampuan mengajarnya bagus, aktif dalam berbagai kegiatan, Memandang bekerja itu sebagian dari belajar.



GURU SUNAH

Guru yang keberadaanya dibutuhkan, tetapi ketidakhadirannya tidak membuat siswa kehilangan.

Karakteristik :

Bekerja pamrih, kemampuan bagus, memandang bekerja untuk mendapatkan sesuatu



GURU MUBAH

Guru yang kehadiran dan ketidakhadirannya sama saja tidak memberikan pengaruh

Karakteristik :

Bekerja asal menggugurkan kewajiban, tidak mempunyai keinginan untuk meningkatkan kemampuan serta karir, administrasi guru asal ada (kalau perlu fotocopy).



GURU MAKRUH

Guru yang kehadirannya tidak diharapkan, ketidakhadirannya justru membuat siswa merasa tenang dan senang.

Karakteristik :

Selalu usil terhadap pekerjaan orang lain, selalu mengkritik orang lain/atasan, tetapi bila disuruh kerja tidak mampu, pekerjaannya kurang baik.



GURU HARAM

Guru yang kehadirannya maupun ketidakhadirannya tidak diharapkan, dalam artian lebih baik tidak memiliki status apapun disekolah tersebut.

Karakteristik

Berperilaku tidak baik, tidak memiliki kemampuan untuk mengajar.

Senin, 21 Maret 2011

Diposting oleh モリマソ di 06.57
Teman terbaik adalah teman dimana ketika
kita duduk bersama disebuah ayunan,
tanpa ada ucapan sekatapun, dan ketika
harus berpisah dengannnya, terasa seolah
hal tersebut merupakan percakapan paling
menyenangkan yang pernah dilakukan bersama.

Adalah benar bahwa kita takkan pernah
tahu apa yang telah kita dapatkan hingga
kita kehilangannya. Tetapi adalah benar
juga, ketika kita tidak tahu apa yang
telah hilang hingga hal tersebut
menghampiri kita.

Impikan saja apa yang ingin kita
impikan, pergi saja kemanapun kita ingin
pergi, jadilah sebagai sosok yang kita
inginkan, karena kita hanya memiliki
satu buah kehidupan dan satu buah
kesempatan untuk dapat melakukan semua
hal yang kita inginkan.

Letakkan diri kita sebagai layaknya
orang lain, jika kita merasa hal yang
kita lakukan akan menyakiti diri kita,
hal tersebut mungkin akan menyakiti yang
lain pula.

Kata-kata yang terucap tanpa perhitungan
mungkin akan menyulut perselisihan,
perkataan yang kejam dapat
menghancur-kan kehidupan, sebuah kata
yang tak tepat mungkin juga mampu
menambah beban batin seseorang, dan...
sebuah kata yang penuh cinta kasih
mungkin dapat menyembuhkan dan
memberikan berkah.

Orang yang paling bahagia adalah orang
yang tidak merasa selalu membutuhkan
semua hal terbaik, mereka hanya berfikir
bagaimana menciptakan semua hal menjadi
terbaik bagi mereka, yang berlalu dalam
hidupnya.

Cinta dimulai dengan sebuah senyum dan
berakhir dengan air mata. Ketika kita
dilahirkan, kita adalah orang yang
menangis, sementara orang-orang
disekeliling kita tersenyum
bahagia.Ketika kita menanggalkan hidup,
maka kita adalah pihak yang tersenyum
begitu bahagia... sementara orang
disekeliling kita menangis.

Kehidupan memberi umpan balik atas semua
ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain,
kehidupan kita adalah sebuah pantulan
atau bayangan atas tindakan kita. Bila
kamu ingin mendapatkan lebih banyak
cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di
dalam hatimu.Bila kamu menginginkan tim
kerjamu punya kemampuan tinggi, ya
tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan
memberikan kembali segala sesuatu yang
telah kau berikan kepadanya. Ingat,
hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah
bayangan dirimu.

Blog Foot

Copyright 2011 :